Selasa, 23 Agustus 2011

AMALAN 10 MALAM TERAKHIR

Rasulullah SAW mengencangkan
ikat pinggang, menghidupkan
malamnya dan membangunkan
keluarganya, seperti yang
diutarakan Aisyah RA.
Pada 10 malam akhir Ramadan,
Rasulullah SAW mengkhususkan
dengan amalan-amalan yang
tidak biasa beliau lakukan pada
bulan atau malam-malam yang
lain, di antaranya:
1. Menghidupkan malamnya
dengan memperbanyak salat,
ada yang mengatakan sampai
pagi, meskipun Aisyah RA
mengatakan:" Aku tidak pernah
mengetahui Rasulullah salat
malam hingga pagi. "
2. Rasulullah SAW
membangunkan keluarganya
untuk salat pada malam-malam
sepuluh hari terakhir, sedang
pada malam-malam yang lain
tidak melakukan demikian.
3. Bahwasanya Nabi SAW
mengencangkan kainnya.
Maksudnya beliau menjauhkan
diri dari menggauli istri-istrinya.
4. Mengakhirkan berbuka hingga
waktu sahur.
5. Mandi antara Maghrib dan
Isya.
6. I'tikaf , Imam Bukhari dan
Muslim meriwayatkan dari
Aisyah RA:" Bahwasanya Nabi
SAW senantiasa ber-i'tikaf pada
sepuluh hari terakhir dari
Ramadan, hingga Allah
mewafatkannya."
Orang yang beri'tikaf telah
mengikat dirinya untuk taat
kepada Allah, berzikir dan
berdo' a kepada-Nya, serta
memutuskan dirinya dari segala
hal yang menyibukkan diri dari
pada-Nya. Semoga 10 malam
terakhir Ramadan kali ini kita
maknai dengan sebaik- baiknya.
Amin Ya Rabbal Alamin.
Sumber tribun news
Published with Blogger-droid v1.7.4

Senin, 08 Agustus 2011

7 Manusia Yang Mendapatkan Perlindungan Allah SWT

Berkata Abu Hurairah r.a : bahwa Nabi saw telah bersabda:”Ada tujuh kelompok yang akan mendapat perlindungan Allah pada hari yang tiada perlindungan kecuali perlindungan-Nya.Mereka adalah pemimpin yang adil, anak muda yang senantiasa beribadah kepada Allah Azza wa Jalla,seseorang yang hatinya senantiasa dipertautkan dengan mesjid,dua orang yang saling mencintai karena Allah,yakni keduanya berkumpul dan berpisah karena Allah,seorang laki-laki yang ketika dirayu oleh seorang wanita bangsawan lagi rupawan lalu ia menjawab: “Sungguh aku takut kepada Allah”,seseorang yang mengeluarkan shadaqah lantas di-sembunyikannya sampai-sampai tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diperbuat tangan kanannya,dan seseorang yang berzikir kepada Allah di tempat yang sunyi kemudian ia mencucurkan air mata”. (H.R.Bukhary – Muslim)

Hadits ini menjelaskan bahwa pada hari kiamat ada tujuh tipe atau golongan manusia yang akan mendapatkan perlindungan Allah swt., yaitu :
  • 1. Pemimpin yang adil Menjadi pemimpin yang adil itu tidaklah mudah, butuh pengorbanan pikiran,perasaan, harta, bahkan jiwa. Dalam ajaran Islam, kepemimpinan bukanlah fasilitas namun amanah. Kalau kita menganggap kepemimpinan atau jabatan itu sebagai fasilitas, kemungkinan besar kita akan memanfaatkan kepemimpinan itu.sebagai sarana memperkaya diri tanpa menghiraukan aspek halal atau aharam.Sebaliknya, kalau kita menganggap kepemimpinan atau jabatan itu sebagai amanah, kita akan melaksanakan kepemimpinan itu dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab. Nah, untuk melaksanakan kepemimpinan dengan cara yang amanah itu tidaklah mudah,Karena itu logis kalau kita menjadi pemimpin yang adil,Allah akan memberi perlindungan di akhirat kelak.
  • 2. Anak muda yang saleh, Masa muda adalah masa keemasan karena kondisi fisik masih prima. Namun diakui bahwa ujian pada masa muda itu sangat beragam dan dahsyat. Oleh sebab itu, apabila ada anak muda yang mampu melewati masa keemasannya dengan taqarrub (mendekatkan) diri kepada-Nya, menjauhkan diri dari berbagai kemaksiatan, serta mampu mengendalikan nafsu syahwatnya, Allah akan memberikan perlindungan-Nya pada hari kiamat.Ini merupakan imbalan dan penghargaan yang Allah berikan kepada anak-anak muda yang saleh.
  • 3. Orang yang hatinya terikat pada mesjid Kalimat “seseorang yang hatinya senantiasa dipertautkan dengan mesjid”seperti yang disebutkan hadits di atas, paling tidak menunjukkan dua pengertian. Pengertian pertama, orang-orang yang kapan dan di manapun berada selalu ingin memakmurkan tempat ibadah. Pengertian kedua, orang-orang yang tidak pernah melalaikan ibadah di tengah kesibukan apapun yang dijalaninya.
  • 4. Bersahabat karena Allah Poin ini terambil dari kalimat “dua orang yang saling mencintai karena Allah, yakni keduanya berkumpul dan berpisah karena Allah”. Bersahabat karena Allah swt. maksudnya kita mencintai seseorang atau membencinya bukan karena faktor harta, kedudukan, atau hal-hal lain yang bersifat material,namun murni semata-mata karena Allah swt. Kalau sahabat kita berbuat baik, kita mendukungnya, dan kalau berbuat salah kita mengingatkannya, bahkan kita berani meninggalkannya kalau sekiranya sahabat tersebut akan menjerumuskan kita pada gelimang dosa dan maksiat. Inilah yang dimaksud dengan persahabatan karena Allah.
  • 5. Mampu menghadapi godaan lawan jenis “Seorang laki-laki yang ketika dirayu oleh seorang wanita bangsawan lagi rupawan lalu ia menjawab: “Sungguh aku takut kepada Allah.” Kalimat ini menggambarkan bahwa kalau kita mampu menghadapi godaan syahwat dari lawan jenis, maka kita akan mendapatkan perlindungan Allah di hari kiamat. Di sini digambarkan seorang laki-laki yang digoda wanita bangsawan nan rupawan tapi dia menolak ajakannya bukan karena tidak selera kepada wanita itu, namun karena takut kepada Allah. Jadi, rasa takut kepada Allahlah yang menjadi benteng laki-laki tersebut, sehingga tidak terjerembab pada perbuatan maksiat. Karena itu Allah memberikan penghargaan pada hari kiamat dengan memberikan pertolongan-Nya. Di sini diumpamakan laki-laki yang digoda wanita, namun sangat mungkin wanita pun digoda laki-laki. 
  • 6. Ihklas dalam beramal “Seseorang yang mengeluarkan sedekah lantas disembunyikannya sampai-sampai tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diperbuat tangan kanannya.” Ini gambaran keihlasan dalam beramal. Saking ihklasnya dalam beramal sampai-sampai tangan kiri pun tidak tahu apa yang diinfakkan atau disumbangkan oleh tangan kanannya. Pertanyaannya, bolehkah kita bersedekah sambil diketahui orang lain, bahkan nama kita dipampang di koran? . Boleh saja, asalkan benar-benar kita niatkan karena Allah swt., bukan karena cari popularitas. Perhatikan ayat berikut, ” Jika kamu menampakkan sedekahmu, maka itu baik sekali. Dan jika kamu menyembunyikannya dan kamu berikan kepada orang-orang fakir, maka menyembunyikannya itu lebih baik bagimu. Dan Allah akan menghapuskan dari kamu sebagian kesalahan-kesalahanmu; dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (Q.S.Al-Baqarah 2: 271)
  • 7. Zikir kepada Allah dengan khusyu “Seseorang berzikir kepada Allah di tempat yang sunyi, kemudian ia mencucurkan air mata.” Zikir artinya mengingat Allah. Kalau seseorang berdo’a dengan khusyu hingga tak terasa air mata menetes karena sangat nikmat berzikir dan munajat kepada-Nya, maka Allah akan memberikan pertolongan kepadanya pada hari kiamat kelak.
sumber: rupadunia.blogspot.com
kata kunci : Perlindungan Allah, hadits, Zikir, pemuda saleh, beriman, bertaqwa, majlis dzikir, asmaul husna, nurun ala nurin

Jumat, 05 Agustus 2011

NASIHAT SYEIKH ABDUL QADIR AL-JAILANI

NASIHAT SYEIKH ABDUL QADIR AL-JAILANI

Syeikh Abdul Qadir Al-Jailani atau nama sebenar beliau ialah Muhyiddin Abu Muhammad Abdul Qadir. Beliau adalah keturunan Rasulullah SAW melalui puteri Baginda Siti Fatimah Al-Zahra. Beliau adalah seorang ahli sufi yang tidak asing lagi di dunia islam, sehinggakan terdapat satu aliran Tariqat yang diasaskannya yaitu Tarikat Qadariah. Tulisan, nasihat dan buah fikiran beliau berkenaan dengan ketuhanan dan tasawuf sentiasa mendapat perhatian dan menjadi rujukan walaupun ianya telah berlalu lebih kurang 900 tahun yang lampau. Sama-samalah kita hayatinya dan semoga kita semua dapat mengambil sedikit pengajaran daripada tulisan ini.

TUNDUKKAN NAFSUMU SEBELUM ENGKAU DITUNDUKKANNYA.
(disampaikan di Madrasah al-Ma’murah,hari Ahad pagi,3 Syawal 545 H)

Sesungguhnya, siapa yang ingin memperbaiki dirinya, maka hendaklah dia berlatih memerangi nafsunya, sehingga dirinya bebas daripada cengkaman nafsu kerana seluruh nafsu itu mengajak kepada kejahatan.

Hai pemuda…! Nasihatilah dirimu sendiri terlebih dahulu sebelum kamu menasihati orang lain.
Janganlah engkau berlebih-lebihan dalam menasihati orang lain sedangkan dalam dirimu sendiri masih bersemayam sesuatu yang engkau perlu perbaiki
Celakalah engkau…! Sekiranya engkau tahu bagaimana membersihkan orang lain, sedangkan engkau buta untuk membersihkan dirimu sendiri. Bagaimana seorang yang buta dapat memimpin orang lain.

“Wahai hati…! Wahai roh…! Wahai manusia..! Wahai jin…! Wahai orang-orang yang berharap kepada Maha Raja..! Marilah kita ketuk pintu Maha Raja. Bersegeralah kamu kepada-NYA dengan tapak hatimu, dengan tapak takwa dan tauhid kamu, makrifat dan kewarakan kamu yang tinggi, kezuhudan kamu di dunia, di akhirat dan didalam sesuatu selain daripada yang berkaitan secara langsung dengan Tuhanmu”.

Ketahuilah…! Bahawa taubat itu adalah pusat kekuasaan dan menyesali segala perbuatan. Tanggalkanlah baju kederhakaanmu itu dengan taubat yang tulus ikhlas. Jika engkau bertaubat, hendaklah taubat itu lahir dari hatimu, bertaubatlah engkau zahir dan batin.

SEGERA MENCAPAI PINTU TAUBAT
(Ahad,10 Syawal 545 H)
Sabda Baginda Rasulullah SAW :
“Barangsiapa yang dibukakan pintu kebaikan, maka hendaklah dia mencapainya, kerana sesungguhnya ia tidak mengetahui, bila pintu itu akan tertutup baginya”
Wahai pemuda. “Bertaubatlah kamu. Bukankah kamu telah melihat, bahawa Allah akan menguji kamu dengan berbagai dugaan hingga kamu bertaubat…? Sementara engkau tidak berfikir, mlahan engkau bertahan dalam kederhakaanmu itu.

-SAQJ berkata : “Tetaplah engkau untuk sentiasa redha dengan Allah, dalam keadaan petaka atau sengsara, dalam keadaan miskin atau kaya, dalam keadaan susah atau senang, dalam keadaan sihat atau sakit, dalam keadaan buruk atau baik, ketika memperoleh yang engkau kehendaki atau tidak. Aku tidak tahu ubat apa yang sesuai untukmu, selain daripada menyerahkan diri sepenuhnya kepada Allah yang Al-Haq. Jika dia menetapkan sesuatu yangmerugikan kamu, janganlah kamu benci kepada-NYA serta jangan pula kamu menjauhkan diri daripadanya.Kerana semua itu adalah ujian dan cubaan terhadapmu.

-jika sedar dan berubah,pasti Allah menukarkan kegelisahmu dengan ketenangan dan jiwamu akan menjadi tenang,tenteram dalam mentauhidkan-Nya.

Jika Al-Haq menghendaki agar hambanya menjadi baik, maka Dia akan memberikan Hidayah, mengajar mereka, mengawasi mereka, menerangi mereka, memberikan kesempatan kepada mereka, mendekatkan mereka kepada-Nya dan memberikan sinar kedalam hati mereka.

Celakalah kamu, kamu membaca dan menghafal sunnah Rasulullah, tetapi kamu tidak mengamalkannya. Engkau menyuruh manusia mengerjakan kebaikan sedangkan engkau sendiri tidak melakukannya.
Seperti Firman Allah SWT dalam surah Al-Shaf ayat 3 yang bermaksud :
“Sebesar-besar kebencian Allah, ialah bahawa kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan”

Sesiapa yang telah beramal sehingga kemudian mereka mencapai satu kedudukan(maqam) dimana tiada lagi perintah ataupun larangan. Tidak henti-henti mereka menyendiri(khalwat) bersama ALLAH. Kerana meninggalkan ibadah-ibadah wajib, bermakna seorang itu telah jatuh Zindiq. Tidak ada kewajipan yang gugur dari seseorang, walau dalam keadaan bagaimana juapun dia, atau apa pun tahap dan maqamnya.

Wahai kaumku, Ambillah nasihat dari Al-Quran itu dengan mengamalkannya, bukan dengan mendiskusi, memperdebat, atau menseminarkannya.

“Tidak akan ada kebahagiaan di hatimu, apabila disana bersemayam sesuatu selain Allah, bahkan seandainya kamu sujud selama seribu tahun diatas bara api sekalipun, sementara hatimu kepada selain Allah, maka hal itu tidak bermanfaat kepadamu.

Hati..! Hatilah yang beriman…! Hatilah yang mengesakan Allah…! Hatilah yang memurnikan aqidah..! Hatilah yang ikhlas…! Hatilah yang bertakwa…! Hatilah yang memelihara diri daripada yang Haram dan Syubhat…! Hatilah yang yakin…! Hatilah yang zuhud…! Hatilah yang arif…! Hatilah yang beramal…! Hatilah yang memimpin seluruh tubuh manusia, sementara seluruh anggota adalah anggota pasukan dan pengikutnya. Oleh itu, jika kamu ingin menyucapkan LAILA HAILLALLAH, maka lebih dulu hendaklah kamu ucapkan dengan hatimu, kemudian kamu iringinya dengan lidah.

Jihad Batin – Lebih berat dari jihad zahir kerana jihad batin adalah satu jihad yang berterusan. Bermaksud memutuskan semua kehendak dan dorongan hawa nafsu untuk melakukan perkara-perkara yang terlarang serta mengekang keinginan terhadapnya.

Wahai hamba…! Setiap yang engkau pandang sebagai kebaikan dan engkau mencintainya, maka cintamu itu adalah bukan cinta yang sejati. Engkau sedang terpedaya. Cinta yang hakiki adalah cinta yang tidak berubah, iaitu cinta kepada Allah, yakni cinta yang engkau lihat dengan dua mata hatimu, iaitu cinta para Al-Shiddiqin Ruhaniyyin. Mereka tidam menyintai dengan keimanan mereka, tetapi dengan keyakinan dan mata hati mereka. Terbukalah hijab yang menyelubungi mata hati mereka, sehingga mereka mampu melihat apa yang ada di alam ghaib, melihat sesuatu yang tidak mungkin bagi mereka untuk menjelaskannya.

Seorang yang berzuhud dan berada pada tahap permulaan, mesti menghindarkan diri daripada semua manusia dan orang-orang fasiq yang melakukan maksiat. Tetapi setelah mencapai tahap kesempurnaan, dia tidak akan menghindarkan,diri bahkan dia akan mencari mereka kerana penawar mereka itu ada padanya. Kerana apabila seseorang itu telah mengenal Allah, dia tidak akan menghindar dari sesuatu apapun dan tidak akan takut selain daripada Allah. Barangsiapa yang sudah sempurna ma’rifatnya kepada Allah, maka ma’rifat itulah yang akan menjadi pemandu baginya.

Seseorang bertanya kepada Syeikh bagaimana untuk mengeluarkan cinta kepada dunia.
“Hendaklah engkau melihat dengan kedua-dua mata hatimu kepada cacat-cela dunia ini. Perangilah hawa nafsumu hingga ia menjadi tenang. Jika nafsumu telah tenang, maka engkau akan mampu melihat cacat-cela dunia ini dan kamu akan bersikap zuhud terhadap dunia ini. Ketenangan itu akan wujud jika engkau memandang dari hati dan menyesuaikannya dengan bisikan batinmu.

“Jika engkau menginginkan kema’rifatan kepada Allah, maka engkau redhalah dengan qada dan qadar-Nya, dan janganlah engkau jadikan nafsu, syahwat, perangai, dan keinginanmu sebagai sekutu bagi-Nya dalam kedua-dua hal tersebut.”

Ketahuilah bahawa para guru amal dan guru ilmu akan menunjukkan engkau jalan menuju Allah. Langkah tahap pertama ialah dengan perkataan, dan pada tahap kedua ialah dengan mengamalkannya. Dengan cara ini, engkau akan bertemu dengan Allah.

Beramallah engkau kepadanya dan janganlah engkau mengharapkan pahala yang banyak. Beramallah dengan tujuan untuk mencapai dan meraih keredhaannya serta kedekata kepadanya. Pahala adalah keredhaan-Nya kepadamu dan kedekatanmu kepada-Nya dunia dan akhirat.

Peringkat pertama ialah engkau belajar kepada makhluk berkenaan hokum. Kemudian pada peringkat kedua hendaklah engkau belajar dari Khaliq mengenai ilmu Ladunni, Yakni ilmu-ilmu yang khusus untuk hati dan batin. Oleh itu carilah guru yang mursyid, kerana engkau tidak dapat belajar tanpa guru.

Barangsiapa di antara kamu yang ingin menghidupkan hatinya, maka hendaklah dia membiasakan berzikir kepada Allah didalam hatinya itu dan hendaklah dia merasakan ketenteraman bersama-Nya.Wahai hamba…! Berzikirlah engkau kepada Allah dengan hatimu sebanyak seribu kali dan dengan lisanmu sekali.

Berzikir yang dilakukan hanya dengan lisan tanpa menggunakan hati, tidak memberikan kemuliaan kepadamu. Zikir adalah zikir hati dan zikir batin, kemudian zikir lisan. Berzikirlah kamu kepada-Nya, sehingga zikir itu melebur dosa-dosamu, dengan demikian engkau tidak menanggung dosa sama sekali.

kata kunci : syeikh Abdul Qodir Al-Jailani, ulama, nasihat

WAKTU AFDHAL UNTUK BERDOA

WAKTU AFDHAL UNTUK BERDOA

Berdoa dilakukan kapansaja dan dimana saja, tetapi ada waktu dan tempat dimana berdoa akan menjadi lebih afdhal. Karena Doa kita menjadi afdhal insya ALLAH akan terkabul apapun yang kita doa kan (aamiin)
diantaranya adalah :
- Mendahulukan amal soleh sebelum berdoa
- Ketika sujud
- Ketika azan dan iqamat dan antara keduanya
- Pada akhir daripada malam hari
- Malam jumaat dan harinya
- 2 malam hari raya(idul fitri&idul adha)
- Bulan ramadhan dan malam lailatul qadar
- Malam nisfu syaaban
- Awal malam daripada bulan rejab
- Ketika melihat Baitullah
- Ketika turun hujan
- Tatkala datang kesusahan
- Ketika berbaris di shaf perang fi sabilillah
- Selesai sembahyang 5 waktu
- Selesai membaca Al-Quran
- Pada waktu berkhatam Al-Quran
- Ketika minum air zam-zam
- Ketika berkokok ayam
- Ketika berhimpun muslimin
- Ketika majlis zikir

Alhamdulillah bagi kita yang sering hadir ketempat majlis zikir karena termasuk didalamnya. makanya yang belum ikutan ke majlis segera ikut kemajlis zikir dimanapun.


kata kunci : doa, afdhal, doa afdhal, doa-doa, berdoa, terkabul, baca doa, waktu berdoa

Rabu, 03 Agustus 2011

Ramadhan, Terbukanya Pintu Surga Bagi Yang Berpuasa


Pembaca yang dirahmati Allah, bulan Ramadhan yang mulia dan agung telah menghampiri kita. Saat di mana Allah memperbesar pahala, melipatgandakan ganjaran, dan membuka pintu-pintu kebaikan bagi orang-orang yang menginginkannya.
Di antara hadits yang agung yang menunjukkan keutamaan bulan Ramadhan adalah sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:
“إذا جاء رمضان فتحت أبواب الجنة وغلقت أبواب النار، وصفدت الشياطين” رواه البخاري ومسلم واللفظ له
Jika telah datang bulan Ramadhan, pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup, dan setan-setan dibelenggu” [Muttafaqun ‘alaihi]
Dalam riwayat lain, Rasulullah shallallahu ‘alihi wa sallam juga bersabda :
إِذَا كَانَ أَوَّلُ لَيْلَةٍ مِنْ شَهْرِرَمَضَانَ صُفِّدَتِ الشَّيَاطِيْنُ وَمَرَدَةُ الْجِنِّ، وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُ النَّارِ فَلَمْ يُفْتَحْ مِنْهَا بَابٌ. وَفُتِحَتْ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ فَلَمْ يُغْلَقْ مِنْهَا بَابٌ، وَيُنَادِي مُنَادٍ: يَا بَاغِيَ الْخَيْرِ أَقْبِلْ، وَيَا بَاغِيَ الشَّرِّ أَقْصِرْ، وَلِلَّهِ عُتَقَاءُ مِنَ النَّارِ، وَ ذَلِكَ كُلَّ لَيْلَةٍ
Apabila datang awal malam dari bulan Ramadhan, setan-setan dan jin-jin yang sangat jahat dibelenggu, pintu-pintu neraka ditutup tidak ada satu pintupun yang terbuka, sedangkan pintu-pintu surga dibuka tidak ada satu pintupun yang ditutup. Dan seorang penyeru menyerukan: ‘Wahai orang yang menginginkan kebaikan kemarilah. Wahai orang-orang yang menginginkan kejelekan tahanlah.’ Dan Allah memiliki orang-orang yang dibebaskan dari neraka, yang demikian itu terjadi pada setiap malam.” (HR. At-Tirmidzi dalam Sunan-nya no. 682 dan Ibnu Majah dalam Sunan-nya no. 1682, dihasankan Asy-Syaikh Albani rahimahullahu dalam Al-Misykat no. 1960)
Syaikh ‘Utsaimin rahimahullah menjelasakan ”Pintu-pintu surga dibuka pada bulan ini oleh karena banyaknya amal saleh yang dikerjakan, dan sekaligus untuk memotivasi umat islam agar melakukan kebaikan. Pintu-pintu neraka ditutup karena sedikitnya maksiat yang dilakukan oleh orang-orang yang beriman. Setan-setan diikat dan dibelenggu, tidak dibiarkan lepas seperti di bulan-bulan selain Ramadhan.”  [Majaalisu Syahri Ramadhan, Syaikh ‘Utsaimin]
Bulan Penuh Keutamaan
Termasuk satu hikmah yang agung, ketika Allah mengkhususkan apa yang Dia kehendaki dari ciptaan-Nya baik berupa  waktu, tempat, dan orang-orang tertentu. Allah berfirman,
وربك يخلق ما يشاء ويختار
Dan Tuhanmu menciptakan apa yang Dia kehendaki dan memilihnya (dengan kekhususan dan keutamaan)” (Al Qashas 68)
Allah telah memilih bulan Ramadhan dengan keutamaan dan kekhususan dibanding bulan-bulan yang lainnya. Hal ini sebagai bentuk nikmat dan karunia Allah kepada para hambanya agar mereka bersemangat mendekatkan diri kepada Allah dan meninggalkan perbuatan yang  dimurkai-Nya.
Di antara kekhususan bulan Ramadhan yang menunjukkan keutamaan bulan ini, yaitu Allah membuka pintu-pintu surga, menutup pintu-pintu neraka, dan membelenggu setan-setan. Pada setiap malam di bulan ini Allah membebasakan  para penduduk neraka.  Di bulan ini juga terdapat lailatul qadr , malam yang lebih baik dari seribu bulan. Di akhir malam setiap Ramadhan, Allah mengampuni dosa orang-orang yang berpuasa, sebagaimana hal ini diterangkan dalam beberapa hadits.
Menggapai Surga di Bulan Mulia
Sebagaimana disebutkan dalam hadits di atas, di bulan mulia ini pintu-pintu surga dibuka. Inilah kesempatan emas untuk memperbanyak amalan kebaikan. Banyak sekali amalan kebaikan yang bisa diamalkan di bulan ini, peluang untuk menambah pundi-pundi pahala pun terbuka lebar. Di siang hari melaksanakan kewajiban puasa, dilanjutkan dengan shalat tarawih di malam harinya. Bersedekah di bulan ini sangat dianjurkan,termasuk juga memberi makan orang yang berbuka. Melaksankan sahur pun juga bisa mendapat tambahan berkah. Membaca al Quran dan memahaminya sangat dianjurkan untuk diperbanyak di bulan ini. Belum lagi amalan-amalan ibadah yang diperintahkan di sepuluh hari terakhir, seperti menghidupkan malam dengan ibadah, melaksanakan i’tikaf, dan menunaikan zakat. Juga masih banyak amalan-amalan ketaatan lain yang bisa dilakukan.. Lihatlah saudaraku, begitu banyak terbuka pintu-pintu kebaikan. Seorang muslim tidaklah  sepantasanya meninggalkan amalan-amalan tersebut, sebuah harapan untuk menggapai surga Allah ta’ala.
Tinggalkan Perbuatan Maksiat
Di antara faktor yang menyebabkan manusia terjerumus ke dalam perbuatan maksiat adalah godaan setan. Di bulan Ramadhan , setan-setan dibelenggu sehingga manusia akan lebih mudah untuk meninggalkan maksiat. Setan-setan dibelenggu dengan rantai agar manusia tidak tergoda untuk melakukan penyimpangan dan kemaksiatan seperti bulan-bulan lainnya. Inilah yang tampak di bulan Ramadhan, banyak manusia tidak melakukan perbuatan kemaksiatan dan beralih melakukan perbuatan ketaatan. Momentum ini sangat tepat bagi kita untuk meninggalkan maksiat dan memperbanyak amal shalih.
Dibelenggunya setan-setan, bukan berarti tidak terdapat maksiat sama sekal di bulan mulia ini, akan tetapi maksiat yang terjadi di bulan ini relatif lebih sedikit dibanding bulan-bulan lainnya . Masih ada faktor-faktor lain yang menyebabkan terjadinya maksiat, seperti godaan nafsu dan  tabiat buruk manusia.
Boleh Jadi, Ini Ramadhan Terakhir bagi Kita
Pembaca yang dirahmati Allah, bulan yang penuh keberkahan dan kebaikan  ada di hadapan kita. Akankah kita menyia-nyiakannya? Boleh jadi, Ramadhan kali ini merupakan Ramadhan terakhir bagi kita. Tidak ada yang bisa menjamin kita akan berjumpa dengan Ramadhan tahun berikutnya. Oleh karena itu nikmat yang sangat agung ini hendaknya kita syukuri. Kita mensyukurinya dengan memanfaatkan bulan ini untuk melaksanakan perintah – perintah Allah dan meninggalkan larangan-Nya. Kita harus bersungguh-sungguh untuk mengisinya dengan amalan ketaatan.
Semoga Allah senantiasa memberikan keistiqomahan kepada kita untuk melakukan amal shalih..
Wa shallallahu ‘alaa Nabiyyina Muhammad.
Penulis: Abu ‘Athifah Adika Mianoki
Artikel www.muslim.or.id


kata kunci : ramadhan,ramdan, bulan puasa, bulan ramadhan, bulan suci, surga, pintu surga, puasa ramdhan

Jumat, 29 Juli 2011

Ukuwah Islamiyah - Habib Rizieq Shihab

Published with Blogger-droid v1.7.3

Jumat, 22 Juli 2011

Jalan Menuju Kebahagiaan

Semua orang pasti mendambakan kebahagiaan dunia dan akhirat. Sesungguhnya banyak jalan untuk menggapai kebahagiaan. Tetapi tidak semua orang dalam mencapai kebahagiaan melalui cara / jalan yang benar sesuai tuntunan agama.
Untuk mendapatkan rasa bahagia tidak bisa ditempuh dengan satu jalan. Beberapa jalan menuju kebahagiaan yang hakiki dapat ditempuh melalui antara lain : kesabaran, bersyukur dan berdo’a / ibadah.
Rasa bahagia adalah hati merasa senang dan tentram, hal ini diisyaratkan dalam firman Allah (Ar – Ra’d 28)
 الَّذِينَ آمَنُواْ وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُم بِذِكْرِ اللّهِ أَلاَ بِذِكْرِ اللّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ
  (Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tentram dengan mengingat Allah. Insya Allah dengan mengingat Allah lah hati menjadi tentram.
 Maka dengan mengingat Allah hati menjadi tentram, jiwa menjadi bahagia, batin jauh dari rasa gundah.
Lebih jelas lagi Allah berfirman (Al-Baqarah : 152)
 فَاذْكُرُونِي أَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُواْ لِي وَلاَ تَكْفُرُونِ
“Karena itu ingatlah kamu kepada-Ku niscaya aku ingat (pula) kepadamu.”
Hal ini menunjukkan bahwa perintah Allah mengarahkan kepada kita agar selalu mengingat kepada-Nya, dengan lidah, pikiran dan perbuatan.
Maksudnya :
Dengan  lidah untuk menyucikan dan memuji-Nya, tidak menyakiti hati orang lain, mementingkan kebenaran dan keadilan.
Dengan  pikiran berarti membantu penyelesaian permasalahan orang lain, memperhatikan terhadap ayat-ayat Allah, perhatian terhadap penderitaan orang lain.
Dengan  perbuatan berarti melaksanakan segala perintah Allah, membantu orang yang kesulitan.
Kalau hal ini dilaksanakan dengan penuh istiqomah maka rasa bahagia akan hadir pada saat kita senang ataupun pada saat kita menderita.Dengan rasa sabar boleh jadi kita mengatakan bahwa penderitaan yang kita alami belum seberapa jika dibanding dengan rahmat Allah yang sebelumnya telah kita alami.
Hal ini dikuatkan dengan firman Allah (Al-Baqarah : 153)
 يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ اسْتَعِينُواْ بِالصَّبْرِ وَالصَّلاَةِ إِنَّ اللّهَ مَعَ الصَّابِرِينَ
  “Wahai orang-orang yang beriman mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan shalat, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar)”
Oleh karena itu kita harus bisa menghapus pikiran bahwa sumber kebahagiaan hanya terletak pada kekayaan harta / materi.
Kenyataan membuktikan banyak orang kaya yang hidupnya, bingung, khawatir/ resah dan sakit-sakitan, bahkan keluarganya berantakan.
Sebenarnya kebahagiaan itu bertumpu pada upaya untuk tidak kecewa dengan apapun yang dianugerahkan oleh Allah, sedikit atau banyak agar selalu mensyukuri.
sumber : semuatersedia.com
kata kunci :
jalan munuju kebahagian, kebahagiaan dunia akhirat, pertolongan ALLAH, mengingat ALLAH, nurun ala nurin, dzikir.

Selasa, 19 Juli 2011

Puasa Sebagai Pintu Ibadah


Baru saja kita melaksanakan Nisfu Sya'ban dan sebentar lagi kita akan memasuki bulan Ramadhan. Pada bulan yang penuh dengan berkah dan rahmat Allah S.W.T kita diwajibkan untuk berpuasa dari Imsyak menjelang Shubuh sampai dengan tiba waktu Maghrib
Lazim kita ketahui, bahwa agama Islam ini penuh dengan perumpamaan simbol dan lambang- lambang.Hal ini,kiranya diciptakan Allah Ta’ala untuk memudahkan dan membuat kita akrab dengan ajaran agama, dengan merasakan suasana yang sepenuhnya kita sadari dan alami.Misalnya, ada hadits, “Miftahul Jannah La Ilaha Illa Llah”, (Kunci surga itu adalah pengucapan (penghayatan,pengamalan) bahwa Tiada Tuhan melainkan Allah).
Dalam konteks puasa Ramadhan, yang akan kita laksanakan bersama ini. Puasa disebut Nabi Muhammad Shalallah alaih wasallam sebagai pintu ibadah.Nabi bersabda “ Li kulli Syaiin Babun, wa Babul Ibadah as Shaumu”,(Setiap segala sesuatu itu ada pintunya, dan pintu ibadah adalah puasa). (H.R. Ibn Al-Mubarak dalam Az-zuhud )
Menimbang  penting dan  kegunaan ibadah puasa ini,maka ia kerap diberlakukan sebagai ibadah terapis sebagai penangkal tumbuh liarnya nafsu syahwat libido,misalnya dalam hadits riwayat Imam Al Bukhari dari Ibn Mas’ud, dapat kita telaah anjuran Rasulullah Muhammad kepada para pemuda yang belum memiliki persiapan matang untuk menikah,dianjurkan untuk berpuasa, yang dalam bahasa beliau disebut  sebagai Wija’ (alat kendali).
Dalam telaah  Sayyid Haidar Al Amuly misalnya, penulis “ Asrarus Syariah wa Athwarul Thariqah wa Anwarul Haqiqah”,   puasa disebut sebagai pintu ibadah dikarenakan ia berfungsi terhadap  dua hal.Pertama, puasa dapat mencegah sesuatu yang dilarang agama dan kedua, puasa adalah bentuk penyerangan terhadap godaan syaithan.Detailnya adalah sebagai berikut.
Pertama,puasa berpotensi mencegah  hal- hal yang dilarang, mencegah diri dari nafsu syahwat dan bahwa puasa itu adalah ibadah eksklusif, yakni ibadah rahasia yang hanya diketahui oleh Allah. Berbeda dengan shalat, zakat dan ibadah  selain keduanya yang masih mungkin dilihat sesama, sehingga dikhawatirkan tersusupi perasaan bangga dan bertindak pamer.Padahal bukankah telah maklum, bahwa keduanya adalah penyebab utama tertolaknya suatu ibadah dan ketaatan.
Kedua, puasa adalah sebentuk penyerangan terhadap syaithan, sebagai musuh Allah dan kita semua. Disebut menyerang syaithan, karena ia tidak akan mampu menggoda manusia, kecuali dengan jalan pemenuhan nafsu syahwat. Nah, rasa lapar dan dahaga adalah upaya preventif untuk menaklukkan segala nafsu syahwat yang tidak lain adalah piranti syaithan untuk menggoda manusia.
Jika piranti ini ditiadakan, adalah menjadi niscaya pula  hilangnya aktivitas godaan itu.Karena itu, Nabi Muhammad bersabda : “ Sesungguhnya syaithan itu menyusuri putra  Adam, sebagaimana aliran darah, maka sempitkan alirannya dengan lapar”.Dengan hadits ini, kita dapat memahami makna hakikat hadits Nabi yang diriwayatkan Abu Hurairah bahwa Nabi Saw pernah bersabda :
“Apabila bulan Ramadhan tiba, pintu-pintu surga dibuka dan pntu-pintu neraka ditutup. Syaithan-syaithan dibelenggu. Maka berserulah seorang penyeru : “Hai siapa yang menginginkan kebaikan datanglah! Dan siapa ingin (melakukan) kejahatan, cegalah dirimu! (H.R. Turmidzi, Ibnu Majah dan Al-Hakim)
Dari komparasi dua hadits di atas,kiranya telah jelas bahwa yang dimaksud syaithan dibelenggu, lebih mengena diartikan bahwa peluang dan piranti  syaithan untuk menggoda manusia di bulan puasa Ramadhan  benar- benar ditutup, dikendalikan dengan terapi lapar manusia yang berpuasa.Dengan ditutupnya peluang melakukan dosa bermakna neraka siksaan telah pula ditutup dan yang tinggal kemudian adalah bekerjanya nurani manusia untuk kembali pada jalan Allah yang membawanya menuju surga keridhaan Allah Ta’ala.
Semuanya kemudian kembali pada pribadi kita masing- masing untuk mengetuk dan mau membuka pintu ibadah ini.Kita sambut dan  jemput dengan gempita peluang berharga yang dihadiahkan Allah Ta’ala ini, yang dengan puasa ini,ibadah- ibadah atau penghambaan yang lain menjadi terbuka dan mudah untuk dimakna dan dijalankan.
sumber : Yusuf Suharto pada PesantrenVirtual.com.

Kata kunci :
puasa ramadhan, ibadah puasa

Minggu, 17 Juli 2011

Balasan dari Allah SWT kepada orang yang berinfaq

Balasan dari Allah SWT kepada orang yang berinfaq - Habib Munzir Al Musawa
Published with Blogger-droid v1.7.2

Selasa, 28 Juni 2011

Keajaiban Doa Menyembuhkan Sakit Aneh

By: M. Agus Syafii

Keajaiban doa itu begitu nyata
baginya, karena sakitnya yang aneh
sembuh tidak pernah disangkanya.
Sakitnya itu muncul ditengah
berlimpahnya anugerah dalam bentuk
kekayaan, wajah yang rupawan,
kecerdasan yang menyebabkan lalai
dan jauh dari Allah sampai kemudian
jatuh sakit, begitulah kasih sayang
Allah yang senantiasa mengingatkan
hambaNya. Dibalik anugerah
kecerdasan dan pandai bergaul
membuat hidupnya begitu mudah
meraih impiannya.
Begitu lulus kuliah bisa langsung
bekerja. Entah bagaimana dari kecil
orang tuanya mendidik dan hidup
dilingkungan orang-orang yang taat
beragama, tiba-tiba dirinya terjerumus
ke dalam lembah hina. Godaan hawa
nafsu tak mampu dikendalikannya.
Imannya benar-benar diuji. Kian hari
kian asyik dalam kenikmatan dunia
yang semu. Terperosok ke dalam
lumpur dosa. Tenggelam dalam
kehidupan malam. Pergaulan bebas
dan Minuman keras sudah menjadi
teman karibnya. Bahkan sholat lima
waktu sudah lama tidak pernah lagi
dikerjakan. Badannya kurus, wajahnya
pucat, tak bergairah dalam
menjalankan aktifitas, hidupnya terasa
hancur. Setiap malam hatinya selalu
cemas & was-was, ketakutan seolah
membayangi disetiap langkahnya.
Suatu ketika mendengarkan suara
adzan Isya', membuat hatinya tersiksa.
Merinding bulu romanya. Hatinya
terasa hancur bagai tertimpa beban
yang berton-ton yang membuat
remuk seluruh tulangnya. Air matanya
mengalir. Menangis terisak karena hati
begitu terasa perih bagai tersayat-
sayat, tanpa terasa terucap lirih,
'Astaghfirullah al adzim, Ya Allah
Ampunilah hambaMu ini..' Ditengah
kondisi tubuhnya yang melemah, di
dalam tubuhnya terdapat benjolan
ditubuhnya. Benjolan kecil awalnya
cuman dua kemudian menjadi empat
dan berikutnya delapan. Benjolan itu
dibawanya berobat di rumah sakit.
Dokter menggelengkan kepala,
dipikirnya sejenis kutil namun jenis
seperti ini tidak dikenalnya. Air
matanya diusapnya berkali-kali. Dalam
kondisi hati yang penuh galau, rizki
yang selama ini hanya digunakan
untuk mencari kenikmatan yang semu,
ia bertekad bershodaqoh untuk
Rumah Amalia dengan memohon
keridhaan Allah.
Tak lama kemudian benjolan-
benjolan itu mengecil dan menghilang
sekalipun masih terlihat bekasnya.
Tubuhnya sudah terlihat bugar dan
sehat, penuh semangat dalam
menjalan aktifitasnya. Semua noda
dan dosa yang selama ini melekat
dalam tubuhnya seolah rontok.
'Segala Puji Engkau Ya Allah, yang
telah menyembuhkan segala penyakit
tubuh dan hatiku.' tuturnya dengan
penuh air mata yang berlinang.
--
'Obatilah orang yang sakit dengan
shodaqoh, bentengilah harta kalian
dengan zakat dan tolaklah bencana
dengan berdoa (HR. Baihaqi).
Wassalam,
M. Agus Syafii
Published with Blogger-droid v1.7.2

Rabu, 15 Juni 2011

Kaligrafi Basmallah










Published with Blogger-droid v1.7.3

Selasa, 14 Juni 2011

KA'BAH



   
Ka'bah merupakan kiblat sholat umat Islam.Ka'bah yang berbentuk kubus ini merupakan bangunan utama di atas bumi yang digunakan utk menyembah Allah SWT.Sebagaimana Allah SWT berfirman dalam Al Qur'an, Surat Ali Imran ayat 90, yang artinya :

"Sesungguhnya permulaan rumah yang dibuat manusia untuk tempat beribadah adalah rumah yang di Bakkah (Mekah), yang dilimpahi berkah dan petunjuk bagi alam semesta"

Ka'bah disebut juga Baitullah (Rumah Allah) atau Baitul 'Atiq (Rumah Kemerdekaan). Dibangun berupa tembok segi empat yang terbuat dari batu-batu besar yang berasal dari gunung-gunung di sekitar Mekah. Baitullah ini dibangun di atas dasar fondasi yang kokoh.

Dinding-dinding sisi Ka'bah ini diberi nama khusus yang ditentukan berdasarkan nama negeri ke arah mana dinding itu menghadap. terkecuali satu dinding yang diberi nama "Rukun Hajar Aswad".

Adapun keempat dinding atau sudut (rukun) tersebut adalah :

- Sebelah Utara Rukun Iraqi (Irak)
- Sebelah Barat Rukum Syam (Suriah)
- Sebelah Selatan Rukun Yamani (Yaman)
- Sebelah Timur Rukun Aswad (Hajar Aswad).

Keempat sisi Ka'bah ditutup dengan selubung yang dinamakan Kiswah. Sejak zaman nabi Ismail, Ka'bah sudah diberi penutup berupa Kiswah ini.
Saat ini Kiswah tersebut terbuat dari sutra asli dan dilengkapi dengan kaligrafi dari benang emas.

Dalam satu tahun Ka'bah ini dicuci dua kali, yaitu pada awal bulan Dzul Hijjah dan awal bulan Sya'ban. Kiswah diganti sekali dalam setahun.

Photo para Habib





HABIB HUSEIN BIN ABDULLOH BIN MUHSIN AL ATHOS


HABIB ALI


HABIB MUNZIR AL MUSAWA


HABIB UMAR BIN HAFID


HABIB SOLEH BIN MUHSIN AL HAMID


HABIB HASAN ALAYDRUS


HABIB MUHAMMAD ABDULLAH AL ATHOS

Habib Husein Al Hamid & Habib Rizieq

Habib Nagib bin Saich Abu Bakar & Habib Ahmad Naufal

Kamis, 09 Juni 2011

17 Makam Para Nabi

17 Makam Para Nabi Serta Sanak Familynya

17 Makam Para Nabi Serta Sanak Familynya



Makam nabi Daud As
Hazrat dawuudMakam Nabi Muhammad SAW
roza rasul prophet
Jejak Kaki Nabi Adam AS
foot mark Adam(as)
HAZRAT AMMA HAWA, Jeddah
Hazrat Amma Hawa
Abeel, Son of HAZRAT ADAM (Al.), Jordan.
abeel son of Hazrat Adam
Another view Of Hazrat Abeel
abeel another view
HAZRAT YOUSHE (First Prophet after Adam), Jordan.
Hasrat youshe
Makam Nabi Ibrahim
Hazrat ibrahim Al-Khalil
Makam Nabi LUTH ,Iraq
Hazrat Lot,iraq
Makam Nabi Saleh AS
Hazrat Saleh(AS)
Makam Nabi MUSA AS
Hazrat Moosa (AS)
Makam Nabi Musa AS
Hazrat Moosa (AS)
Makam Nabi SYUAIB AS
Hazrat Shoaib (AS)
Makam Nabi Harun As
Haroon
Makam Nabi Zakarya AS
Zakarya
Makam Nabi YAHYA AS
Yahya AS
HAZRAT BIBI AMENA , Outside Macca
Hazrat Bibi Ameena
Makam Halima
Hazrat bibi Haleema
makam ABU THALIB aman Nabi Muhammad SAW
Hazrat Abu thaleeb
HAZRAT BIBI KHADIJA (Ummul Moamineen), Macca
hazrat bibi khatiza
Makam Imam HASAN
hasrat Imam hasan
Makam BILAL
Hazrat Bilal
Makam Fatimah Az Zahra
fatimah
sumber http://www.beflasher.co.cc/foto-makam-para-nabi-jarang-ada-lho/